Selasa, 20 November 2012
Catatan Seorang Demonstran: Soe Hok-Gie #5
Malam itu aku tidur di Fakultas Psikologi. Aku lelah sekali. Lusa lebaran, dan tahun yang lama akan segera berlalu. tetapi kenang-kenangan demonstrasi akan tetap hidup. Dia adalah batu tapal daripada perjuangan Mahasiswa Indonesia. Batu tapal dalam Revolusi Indonesia. Dan batu tapal dalam sejarah Indonesia. Karena yang dibela adalah kebenaran dan kejujuran.
Quotes Soe Hok-Gie
1. Aku tak mau jadi pohon bambu, aku mau jadi pohon oak yang berani menentang angin.
2. Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah berumur tua. Berbahagialah mereka yang mati muda.
3. Makhluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada. berbahagialah dalam ketiadaanmu.
2. Nasib terbaik adalah tidak pernah dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah berumur tua. Berbahagialah mereka yang mati muda.
3. Makhluk kecil kembalilah dari tiada ke tiada. berbahagialah dalam ketiadaanmu.
Statement Soe Hok-Gie
Bagiku sendiri politik adalah barang yang paling kotor, lumpur-lumpur yang kotor. Tapi suatu saat dimana kita tidak dapat menghindar diri lagi, maka terjunlah.
Catatan Seorang Demonstran: Soe Hok-Gie #4
Aku tak tau mengapa, aku merasa agak melankoli malam ini. aku melihat lampu-lampu kerucut dan arus lalu lintas Jakarta dengan warna-warna baru. Seolah-olah semuanya diterjemahkan dalam satu kombinasi wajah kemanusiaan.
Semuanya terasa mesra, tapi kosong. Seolah-olah aku merasa diriku yang lepas dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali di jalan-jalan. Perasaan sayang yang amat kuat menguasaiku. Aku ingin memberikan satu rasa cinta pada manusia.
Semuanya terasa mesra, tapi kosong. Seolah-olah aku merasa diriku yang lepas dan bayangan-bayangan yang ada menjadi puitis sekali di jalan-jalan. Perasaan sayang yang amat kuat menguasaiku. Aku ingin memberikan satu rasa cinta pada manusia.
Catatan Seorang Demonstran: Soe Hok-Gie #3
Manifesto politik gerakan pembaharuan, setelah kemerdekaan tercapai kenyataan menunjukkan bahwa kita masih jauh dari tujuan. Kita melihat dengan penuh kecemasan bahwa pemimpin negara dan pemimpin pemerintahan sekarang ini telah membawa Bangsa dan Negara Indonesia pada keadaan yang amat mengkhawatirkan. Diktator perseorangan dan golongan yang berkuasa bukan lagi merupakan bahaya diambang pintu. tetapi telah menjadi suatu kenyataan.
Cara-cara kebijaksanaan negara dan pemerintahan bukan saja bertentangan dengan azas-azas kerakyatan dan hikmah musyawarah bahkan menindas dan memperkosanya.
Jelas sudah bagi kita bahwa istilah Demokrasi terpimpin dipakai sebagai topeng belaka justru untuk menindas dan menumpas azas-azas demokrasi itu sendiri.
Tiba saatnya bagi patriot Indonesia untuk bangkit menggalang kekuatan dan bertindak menyelamatkan bangsa dari jurang malapetaka.
Cara-cara kebijaksanaan negara dan pemerintahan bukan saja bertentangan dengan azas-azas kerakyatan dan hikmah musyawarah bahkan menindas dan memperkosanya.
Jelas sudah bagi kita bahwa istilah Demokrasi terpimpin dipakai sebagai topeng belaka justru untuk menindas dan menumpas azas-azas demokrasi itu sendiri.
Tiba saatnya bagi patriot Indonesia untuk bangkit menggalang kekuatan dan bertindak menyelamatkan bangsa dari jurang malapetaka.
Catatan Seorang Demonstran: Soe Hok-Gie #2
Sejarah dunia adalah sejarah pemerasan, apakah tanpa pemerasan sejarah tidak ada. apakah tanpa kesedihan, tanpa pengkhianatan sejarah tidak akan lahir. Seolah-seolah bila kita membagi sejarah, maka yang kita jumpai hanyalah pengkhianatan. Seolah-olah dalam setiap ruang dan waktu kita hidup di atasnya. Ya, betapa tragisnya.'Hidup adalah penderitaan', kata Buddha. Dan manusia tidak bisa bebas daripadanya. Bagiku kesadaran sejarah adalah sadar akan hidup dan kesia-siaan nilai-nilai. memang hidup seperti ini tidak enak. 'Happy is the people without history', kata dosen. Dan sejarahwan adalah orang yang harus mengetahui dan mengalami hidup yang lebih berat.
Catatan Seorang Demonstran: Soe Hok-Gie #1
Kita, generasi baru ditugaskan untuk memberantas generasi tua yang mengancam
Kita akan menjadi hakim atas mereka yang dituduh koruptor-koruptor tua
Kitalah generasi yang akan memakmurkan Indonesia
Yang bekuasa sekarang adalah orang-orang yang dibesarkan di zaman Hindia-Belanda
Mereka adalah pejuang kemerdekaan ini
Tapi kini mereka telah mengkhianati apa yang diperjuangkan dan rakyat makin lama makin menderita
Aku bersamamu orang-orang malang
Siapa yang bertanggung jawab akan hal ini?
Mereka generasi tua, semuanya pemimpin-pemimpin yang harus ditembak mati di Lapangan Banteng
Cuma ada kebenaran kita bisa berharap dan radio masih berteriak-teriak menyebarkan kebohongan
Kebenaran cuma ada di langit dan dunia hanyalah palsu, palsu
Kita akan menjadi hakim atas mereka yang dituduh koruptor-koruptor tua
Kitalah generasi yang akan memakmurkan Indonesia
Yang bekuasa sekarang adalah orang-orang yang dibesarkan di zaman Hindia-Belanda
Mereka adalah pejuang kemerdekaan ini
Tapi kini mereka telah mengkhianati apa yang diperjuangkan dan rakyat makin lama makin menderita
Aku bersamamu orang-orang malang
Siapa yang bertanggung jawab akan hal ini?
Mereka generasi tua, semuanya pemimpin-pemimpin yang harus ditembak mati di Lapangan Banteng
Cuma ada kebenaran kita bisa berharap dan radio masih berteriak-teriak menyebarkan kebohongan
Kebenaran cuma ada di langit dan dunia hanyalah palsu, palsu
Langganan:
Komentar (Atom)